aku menulis pada duka yang ialah daku,
jua langit basah saat mata bertemu,
dan hangat lembah pagi..
saat benih ditabur
oleh nelayan yang petani
mereka yang pergi menuju pulang
risau ini bimbang kekasih yang pendam,
huruf yang gagal diketik,
gema yang tersimpan dalam lemari,
peluk dan cium yang tiada pertanda,
dan ketika tinta tiba di baris terakhir hujan
jua kertas penghabisan dari yang semula
aku tak jua tuliskan...
RINDU!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar